Mentri:
Bandara di Pesisir Pantai Bali Utara Tidak Begitu Penting
Pemerintahan
pusat tidak akan memprioritaskan pembangunan bandara di pesisir pantai Bali
Utara seperti yang diminta oleh pemerintah lokal karena dianggap tidak begitu
penting, menurut mentri transportasi Budi Karya Sumadi.
Dia
menekankan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan pengembangan jalur kedua di
bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di bagian utara pesisir pulau.
“Kami
lebih memilih untuk memberdayakan bandara yang sudah ada, I Gusti Ngurah Rai,”
kata Budi ketika diwawancarai kompas.com pada hari mimggu di Jakarta.
Sebelumnya,
dia mengatakan bahwa mentri sedang meneliti proposal yang diajukan oleh pihak
administrasi Bali melalui PT. Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji
Sakti, yang telah mendapatkan dukungan dari seorang investor yang berasal dari
Kanada.
I
Made Mangku selaku direktur utama BIBU mengatakan bahwa perusahaan lebih
memilih untuk mengembangkan bandara di lepas pantai karena bandara di darat
yang merupakan rencana awal harus mengorbankan 33 candi-candi Hindu, 121
tempat-tempat bersejarah, jalan, pemukiman, dan sawah.
Made
menjelaskan lagi bahwa Gubernur Bali, Mangku Pastika telah melarang lahan
produktif, candi-candi Hindu atau tempat-tempat bersejarah digunakan untuk
pembangunan bandara.
Mentri
Keungan Mengatakan Bahwa Kedatangan Boss IMF Bukan Untuk Menawarkan Pinjaman
Presiden
“Jokowi” Widodo (kiri) dan direktur pengatur International Monetary Fund (IMF),
Christine Madeleine Odette Lagarde (kanan) berbicara kepada wartawan saat
kunjungannya ke rumah sakit Pertamina di Jakarta Utara pada 26 febuari.
(JP/Anton Hermansyah)
Mentri
keungan Sri Mulyani Indrawati telah mengatakan bahwa kunjungan direktur
pengatur International Monetary Fund (IMF), Christine Madeleine Odette Lagarde
ke Indonesia bukanlah untuk menawarkan pinjaman, melainkan untuk mempersiapkan pertemuan
terkait IMF-World Bank di Bali pada bulan Oktober.
“Banyak
warga yang bertanya kepada saya apakah kunjungan Lagarde ke Indonesia adalah
untuk menawarkan pinjaman. Saya bilang tidak,” kata Sri Mulyani di Jakarta pada
hari selasa seperti yang dikutip oleh kompas.com, menambahkan bahwa kunjungan
Lagarde hanya untuk memantau proses dari persiapan pertemuan tahunan IMF-World
Bank Group.
Selama
di Jakarta, lagarde juga berbicara di High Level Conference Annual Meeting
2018, bertemu dengan Presiden “Jokowi” Widodo dan mengunjungi rumah sakit dan
pasar dengan ditemani oleh Pak Presiden.
Selama
pertemuannya dengan Lagarde, Presiden Jokowi memberitahukan beliau tentang
kemajuan ekonomi Negara.
Sementara
itu, Lagarde memuji kekuatan fondasi ekonomi Indonesia, tetapi beliau menekankan
pentingnya reformasi fiskal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Beliau
juga menekankan tentang pentingnya tanggung jawab pengeluaran pemerintah, tidak
hanya keungan di proyek infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan
kekuatan posisi Indonesia dalam lebih banyak mengekspor produk nilai tambahan.
Rika Ratna Dewi
4sa08
Softskill